Pages

Jumat, 10 Februari 2012

Pandai Pun Tak Cukup

-->
Apalah Artinya “Kepandaian”  Bila Tanpa Budi Pekerti

Siapa orang yang tak ingin pandai di dunia ini? Sudah tentu tidak ada !. Kepandaian  dapat kita miliki dengan usaha dan kerja keras secara rutin, yang tentunya semua itu meski diawali dengan niat yang sunguh-sungguh. Dengan berkat kepandaian yang kita miliki, nantinya akan sangat membantu kita dalam hal apapun ,misalnya apabila kita pandai dalam pelajaran di sekolah ,tentu kita akan bisa meraih prestasi yang cemerlang , bila dalam lingkungan sosial kita tidak akan mudah tertipu terhadap tindak kejahatan seseorang dan masih banyak lagi contoh  dari manfaat kepandaian yang dapat kita amati dalam lingkungan sekitar kita.
Saat ini sudah banyak orang-orang pandai yang bermunculan di sekitar kita ,entah itu dari kalangan masyarakat menengah keatas maupun masyarakat menengah ke bawah. Mereka semua berusaha mengasah kemampuannya dengan sungguh-sungguh hingga  mereka dapat mencapai kesuksesan itu dengan keahlian dan kepandaian yang merupakan buah dari usaha dan kerja keras mereka. Jadi, disini kepandaian menjadi salah satu kunci kesuksesan seseorang dalam karirnya. Namun , kenapa terkadang ditengah-tengah puncak kesuksesannya , mereka justru tak mampu menggunakan salah satu yang menjadi kunci suksesnya itu ,yakni “kepandaian” dengan benar ?, Fenomena semacam itu seringkali terjadi di sekitar kita misalnya ketika seseorang berhasil mendapatkan posisi yang mereka inginkan berkat kepandaian dan keahlian mereka , tapi ketika dalam proses menjalankan kewajibannya berkaitan dengan jabatannya , mereka justru menyimpang dari apa yang seharusnya mereka lakukan .
Fenomena seperti ini disebabkan oleh banyak faktor , salah satunya yaitu penanaman budi pekerti yang kurang diperhatikan oleh kebanyakan orang pada umumnya. Padahal penanaman budi pekerti inilah yang justru akan sangat penting bagi perkembangan  seseorang karena hal ini akan membentuk pribadi seseorang itu hingga dewasa. Apabila budi pekerti yang ditanamkan salah ,maka seseorang itu  akan mempunyai pribadi yang buruk .Meski ia pandai sekalipun ,hal itu tak akan menjamin seseorang itu dapat sukses . Seseorang dikatakan sukses apabila ia dapat nyaman dan bahagia menjalani hidupnya dalam pekerjaannya, keluarganya dan juga kehidupan dengan masyarakat disekitarnya.  
         Contoh konkritnya dapat kita amati dalam kehidupan politik di negeri kita saat ini, banyak pejabat-pejabat yang menyalahgunakan tanggung jawabnya, mereka melakukan sesuatu yang seharusnya tidak mereka lakukan hingga mengakibatkan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya mendapat imbas dari perbuatannya. Bukankah itu justru merugikan orang lain ?. Kepandaian yang seharusnya mereka gunakan untuk membantu dan mensejahterakan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya malah justru menyengsarakan orang-orang tersebut. Mereka sebenarnya memiliki kapabilitas yang bagus namun kurang mereka kelola dengan baik hingga menyebakan “kepandaian” yang tadinya membawa berkah namun malah justru membawa beban untuk orang lain melalui tindakannya yang tidak semestinya dilakukan. Bila pikir-pikir sayang sekali bukan ???, Contoh lain dapat kita ambil dari “Cerita Si Kancil dengan Pak Tani”, saat si kancil mencuri timun di kebun milik pak tani Si Kancil menggunakan kecerdikannya  untuk mengelabuhi pak tani hingga mengakibatkan timun di kebun pak tani menjadi rusak dan pak tani pu gagal panen. Nah…,berarti kecerdikan yang dimiliki si kancil itu, malah justru menyengsarakan pak tani. Kalau saja si kancil diberi budi pekerti yang baik ,tentu dia tak akan melakukan perbuatan itu, maklum si kancil adalah hewan yang tak memiliki akal sehat seperti halnya manusia. Oleh karena itu,jangan samakan diri kita dengan Si Kancil . Jadi, kesimpulannya kepandaian itu tak akan ada artinya/manfaatnya bila tidak dibarengi dengan penanaman budi pekerti yang baik.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About